Devy Ferdiansyah, M. Kom

Kumpulan BLOG dan VLOG Pribadi Koe

Use Case Diagram

3 min read

Apa sih Use Case diagram???, Use case diagram adalah salah satu bentuk pemodelan di dalam UML (Unified Modelling Language) yang berfungsi untuk menggambarkan behavior / kelakuan terhadap sistem yang akan dibuat yang menjelaskan tentang bagaimana ACTOR saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lain. ACTOR disini dapat berupa seseorang atau divisi atau departemen atau bagian dari sistem yang lain yang memilik peran dan fungsi yang berbeda didalam sistem.

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:155) use case merupakan “pemodelan untuk kelakuan (behavior) system informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi  antara satu atau lebih actor dengan system informasi yang akan dibuat”

Use Case Diagram merupakan salah satu konsep dasar dari sekian banyak metode pengembangan berorientasi objek. Diagram ini digambarkan selama seluruh proses analisis dan desain. Kasus penggunaan menunjukkan apa yang pengguna ingin sistem lakukan, yaitu, persyaratan pengguna dari sistem. Pada tingkat ab-straksi yang sangat tinggi, kasus penggunaan menunjukkan untuk apa sistem masa depan itu. Diagram kasus penggunaan juga dapat digunakan untuk mendokumentasikan fungsionalitas sistem yang sudah ada dan untuk mencatat secara retrospektif pengguna mana yang diizinkan untuk menggunakan fungsionalitas mana (Seidl et al., 2015).

Ada 3 jenis pertanyaan ketika pertama kali menggambar sebuah diagram Use Case, yaitu :

  1. Apa yang di jelaskan atau digambarkan ? (jawaban : Ruang lingkup sistemnya)
  2. Siapa saja yang berinteraksi didalamnya ? (jawaban : Actor nya)
  3. Apa saja yang dikerjakan oleh para actor nya ? (jawaban : Use Case nya)

Untuk membuat sebuah diagram use case terlebih dahulu kita harus men definisikan batasan dari sistem yang akan dibuat. Karena dari batasan sistem tersebut kita dapat menentukan siapa saja Actor yang terlibat.

  • Actor

Sebuah Actor berinteraksi dengan sistem dengan cara menjadikan sistem sebagai sebuah Actor yang AKTIF, artinya Sistem menjadikan Actor sebagai bagian dari sistem yang menjalan kan semua aktivitas atau fungsionalitas dari sistem, atau lebih mudahnya jika sistem adalah otak nya maka Actor adalah bagian-bagian tubuh yang mengerjakan perintah dari otaknya.

Contoh dari Actor antara lain : Manusia / Non Manusia, contoh: professor, student, e-mail server

Jika kita lihat dari gambar diatas, Actor selalu terletak diluar sistem (gambar diatas pada bagian (a) menunjukkan sebuah sistem administrasi siswa, yang memiliki 2 buah actor yaitu Professor dan E-mail server, sedangkan “Inform Student” merupakan sebuah Use Case atau sebuah modul atau fungsi yang dijalankan didalam sistem oleh para Actor. E-mail server hanya digunakan jika actor professor membutuhkan actor E-mail server untuk menginformasikan sesuatu kepada mahasiswa, jadi jika professor bisa langsung memberikan informasi kepada mahasiswanya dikelas, maka actor E-Mail Server tidak diperlukan.

Gambar (b) menunjukan sebuah sistem universitas, dimana terdapat 2 buah actor manusia yaitu student dan profesor yang keduua actor tersebut dapat mengakses Use Case Exam yang berada didalam sistem Universitas.

  • Association

Association diwakili oleh simbol garis, yang menghubungkan antara Actor dengan Use Case, jika dilihat pada gambar (a) diatas, dijelaskan bahwa Actor professor berkomunikasi dengan Use Case “Inform Student” melalui fungsi-fungsi tertentu. Yang dimaksud dengan fungsi disini adalah, jika kita membuat sistemnya dengan pemrograman berorientasi objek seperti JAVA, atau Framework PHp Codeigniter, maka fungsi disini dapat berupa Controller atau Class, atau dapat berupa juga FUNCTION yang terdapat didalam Controller atau Class.

  • Include dan Extend

Include digunakan jika kita menggambar sebuah diagram Use Case dengan menggunakan tingkat Fish Level, maka kita dapat mengembangkan Use Case utama yang sudah ada didalam sistem sistem sebelumnya dengan menambahkan Use case Tambahan yang diapat dihubungkan dengan Use Case utama dengan Include ataupun Extend.

Include digunakan jika sebuah Use Case tambahan hanya bisa dilakukan jika sudah melakukan Use Case inti sebelumnya, contoh dari gambar diatas, Use Case “Announce Event” hanya bisa dilakukan jika sudah melakukan Use Case “Assign Lecture” atau dalam bahasa Indonesianya, Informasi tugas kuliah hanya bisa didapatkan jika sudah mengikuti Perkuliahan dosen dikelas, jadi mahasiswa harus masuk kelas dulu baru bisa mendapatkan informasi langsung dari dosennya. Sedangkan Extend merupakan Use Case Tambahan yang optional sifatnya, jadi bisa atau boleh dilakukan jika sudah melakukan Use case Inti, seperti contoh gambar diatas, Use case “Annouce Exam” boleh atau dapat dilakukan kalau sudah melakukan Use Case “Annouce Lecture”.

Daftar Pustaka

Seidl, M., Scholz, M., Huemer, C., & Kappel, G. (2015). UML@Classroom: An introduction to object-oriented modeling. In CEUR Workshop Proceedings (Vol. 1555). Springer International Publishing AG.

Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2018). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Informatika Bandung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *