Devy Ferdiansyah, M. Kom

Kumpulan BLOG dan VLOG Pribadi Koe

Pemodelan Sistem dengan UML (bagian 1)

5 min read

Pertemuan 5

PEMODELAN SISTEM dengan UML

(bagian 1)

1. Unified Modelling Language

  • Menurut Booch, et.al. UML adalah bahasa standar untuk menulis blue print UML dapat digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membuat, dan mendokumentasikan artefak dari sistem PL secara intensif.
  • UML sesuai untuk sistem pemodelan mulai dari sistem informasi perusahaan, aplikasi berbasis web yang terdistribusi, bahkan sampai sistem real time embedded yang
  • UML adalah proses yang independen, walaupun secara optimal harus digunakan dalam proses yang menggunakan case driven, architecture-centric, iterative, dan incremental.

UML adalah bahasa untuk:

a. Visualizing

Beberapa hal dimodelkan secara tekstual atau dengan model grafis. UML adalah bahasa grafis yang menggunakan sekelompok simbol grafis. Setiap simbol dalam notasi UML didefinisikan dengan baik secara semantik, sehingga pengembang dapat menulis model UML dan dapat menafsirkan model itu dengan jelas.

b. Specifying

UML dapat membangun model yang tepat, tidak ambigu, dan lengkap. UML membahas spesifikasi semua keputusan analisis, perancangan, dan implementasi penting yang harus dilakukan dalam mengembangkan dan menerapkan sistem PL yang intensif.

c. Constructing

UML bukan bahasa pemrograman visual, namun modelnya bisa langsung terhubung ke berbagai bahasa pemrograman, dan memungkinkan untuk memetakan ke bahasa pemrograman seperti Java, C ++, atau Visual Basic, atau bahkan ke tabel dalam basis data relasional atau penyimpanan database berorientasi objek yang tetap.

d. Documenting

UML membahas dokumentasi arsitektur sistem dan semua detailnya. UML menyediakan bahasa untuk mengekspresikan persyaratan dan tes. UML juga menyediakan bahasa untuk memodelkan kegiatan perencanaan proyek.

UML versi 1.0 dibagi menjadi 2 kelompok:

A. Diagram Struktur (Structural Diagrams)

  1. Class Diagram
  2. Object Diagram
  3. Component Diagram
  4. Deployment Diagram

B. Behavioral Diagrams

  1. Use Case Diagram
  2. Sequence Diagram
  3. Activity Diagram
  4. Statechart Diagram
  5. Collaboration Diagram

Diagram-Diagram dalam UML

1. Class Diagram

Menunjukkan seperangkat kelas, antarmuka, dan kolaborasi dan hubungan di antara mereka. Class Diagram membahas desain statis dari suatu sistem.

2. Object Diagram

Menunjukkan satu set objek dan hubungan antara objek. Diagram objek memodelkan instance dari hal-hal yang terdapat dalam Class Diagram. Diagram objek digunakan untuk memodelkan desain statis suatu sistem, untuk memvisualisasikan, menentukan, dan mendokumentasikan model struktural, dan membangun aspek statis sistem melalui teknik maju (forward) dan mundur (reverse).

3. Component Diagram

Menunjukkan organisasi dan ketergantungan antar sekumpulan komponen.

4. Deployment Diagram

Menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram ini terdiri dari node yang merupakan perangkat keras dan membungkus satu atau lebih komponen.

5. Use Case Diagram

Menunjukkan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Diagram ini sangat penting dalam mengatur dan memodelkan perilaku suatu sistem.

6. Sequence Diagram

Diagram interaksi yang menekankan urutan waktu pada pesan. Menempatkan objek yang berpartisipasi dalam interaksi pada sumbu X dan menempatkan pesan antar objek sepanjang sumbu Y, sedangkan waktu digambarkan dari atas ke bawah.

7. Activity Diagram

Diagram yang menunjukkan arus dari aktivitas ke aktivitas dalam suatu sistem. Activity Diagram membahas pandangan dinamis suatu sistem, dan sangat penting dalam pemodelan fungsi suatu sistem dan menekankan aliran kontrol antar objek.

8. Statechart Diagram

Menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem atau objek. Statechart sangat penting dalam memodelkan perilaku antarmuka, kelas, atau kolaborasi dan menekankan perilaku dari suatu objek, yang sangat berguna dalam memodelkan sistem reaktif.

9. Collaboration Diagram

Diagram interaksi yang menekankan struktur organisasi objek yang mengirim dan menerima pesan. Diagram ini merupakan perluasan dari diagram objek, yaitu memberikan tambahan asosiasi antara objek, dan menunjukkan objek mengirimkan message ke objek- objek yang lain.

2. USE CASE DIAGRAM

  • Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan serangkaian tindakan (use cases) bahwa sistem dapat melakukan interaksi di luar sistem (aktor) dengan sistem itu sendiri (abstraksi).
  • Use Case juga digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada dalam sebuah sistem dan siapa yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu
  • Nama Use Case didefinisikan semudah mungkin dan dapat dipahami.
  • Dua hal utama pada Use Case yaitu pendefinisian aktor dan use case
  • Use case digunakan untuk
  1. Merepresentasikan interaksi sistem – pengguna
  2. Mendefinisikan dan mengatur persyaratan fungsional dalam suatu sistem
  3. Menentukan konteks dan persyaratan sistem
  4. Memodelkan aliran dasar peristiwa dalam use case

Simbol-Simbol Use Case



Contoh penggunaan relasi include dan extend

Contoh Penggambaran Use Case (1)

 

  • Pada gambar di atas, penulisan nama use case tidak dituliskan secara berlebihan, seharusnya hanya bisnis proses saja yang dituliskan yaitu LOGIN
  • Asosiasi aktor dengan use case sebaiknya tidak menggunakan tanda panah, kecuali untuk penggunaan relasi include/extend, dan generalisasi
Contoh Penggambaran Use Case (2)

 

Pada gambar di atas, penulisan nama use case Pilih Menu, Pilih Profil, Pilih Login, tidak seharusnya ditulis demikian. Use case dituliskan dengan bisnis proses, bukan aksi seperti dalam Activity Diagram

Contoh

 Berikut contoh pembuatan Use Case untuk pembelian tiket online

  • Daftar Kebutuhan Fungsional Use Case

  •  Daftar Kebutuhan Fungsional Aktor

  1. Use Case Pembelian Tiket Online

 3. Spesifikasi Use Case

 4. Skenario Use Case



3. ACTIVITY DIAGRAM

  • Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jaringan kerja antara pengguna dan
  • Menggunakan notasi yang mirip flowchart, meskipun terdapat sedikit perbedaan notasi karena diagram ini mendukung behavior
  • Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram
  • Memungkinkan melakukan proses untuk memilih urutan dalam melakukannya atau hanya menyebutkan aturan- aturan rangkaian dasar yang harus diikuti, karena proses- proses sering muncul secara paralel.

Simbol-Simbol Activity Diagram


   

Contoh Activity Diagram

 4. SEQUENCE DIAGRAM

  • Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu
  • Sequence diagram menggambarkan interaksi yang fokusnya pada urutan pesan yang dipertukarkan, bersama dengan spesifikasi kemunculannya yang sesuai pada garis hidup
  • Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
  • Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case diagram

Fungsi Sequence Diagram:

  1. Menentukan detail dari Use Case.
  2. Memodelkan logika prosedur, fungsi, atau operasi yang terdapat dalam
  3. Untuk melihat bagaimana objek dan komponen saling berinteraksi satu sama lain untuk menyelesaikan suatu
  4. Merencanakan dan memahami fungsionalitas secara rinci dari skenario yang ada atau yang akan

Simbol Sequence Diagram

 

Loop dan Kondisi

  • Loop dan kondisi menggunakan kerangka interaksi, yaitu cara penandaan sebuah bagian sequence diagram.
  • Kerangka terdiri dari beberapa daerah yang dipisahkan menjadi beberapa fragmen.
  • Setiap kerangka memiliki sebuah operator.
  • Setiap fragmen memiliki sebuah guard.
  • Guard merupakan sebuah ekspresi kondisional dalam tanda kurung [ ], dan menunjukkan bahwa pesan akan dikirimkan jika nilai guard benar

Contoh penggunaan operator:

 

Contoh Sequence Diagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *